Minggu, 16 Mei 2010

PARASITOLOGI

RESUME PARASITOLOGI
BALANTIDIUM COLI



1. Definisi Balantidium coli (paramecium coli)

Balantidium coli adalah parasit jenis ciliate protozoan yang menyebabkan penyakit Balantidiasis. Ini adalah satu-satunya anggota dari divisi ciliate yang diketahui sebagai patogen ke manusia.

2. Sejarah
Pertama yang mempelajari Balantidiasis pada manusia dilakukan oleh Cassagrandi dan Barnagallo pada 1896. Namun, percobaan ini tidak berhasil menemukan pembuat infeksi dan tidak jelas apakah ia Balantidium coli atau bukan. Yang pertama kasus dari Balantidiasis di Filipina, di mana ia adalah yang paling umum, dilaporkan pada 1904. Saat ini,Balantidium coli didistribusikan di seluruh dunia, namun kurang dari 1% dari populasi manusia yang terinfeksi. Babi adalah reservoir utama dari parasit, dan infeksi manusia lebih sering terjadi di daerah-daerah di mana babi banyak berinteraksi dengan manusia. Ini termasuk tempat-tempat seperti Filipina, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tetapi juga termasuk negaranegara seperti Bolivia dan Papua Nugini. Tetapi babi tidak satu-satunya hewan dimana parasit ditemukan. Jepang dalam sebuah kajian yang menganalisis fecal sampel di 56 spesies berhubungan dengan Hewan mamalia, Balantidium coli ditemukan tidak hanya dalam semua Babi liar diuji (dengan boars liar dan babi yang dianggap spesies yang sama), itu juga ditemukan dalam lima jenis spesies non manusia: simpanse (Pan troglodytes), Hylobates lar, Squirrelmonkey (Saimiri sciurea), Kudus yakis (Comopithecus hamadryas), dan Jepang macaque (Macaca fuscata). Dalam studi lainnya, adalah Balantidium coli juga ditemukan di spesies dari pesanan Rodentia dan Carnivora.

3. Distribusi geografis.
Parasit ini ditemukan di seluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropik,
tetapi frekuensinya rendah. Di Indonesia parasit ini jarang di temukan pada manusia.

4. Hospes dan nama penyakit.
Hospes parasit ini adalah babi dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropic. Tetapi parasit ini kadang-kadang di temukan pada manusia dan dapat menyebabkan balantidosis atau disentri balantidium.

5. Morfologi dan siklus hidup.
Balantidium coli adalah protozoa yang terbesar pada manusia. Dan mempunyai 2 bentuk yaitu bentuk vegetatif dan bentuk kista, bentuk vegetatif adalah lonjong, besarnya 60-70 mikron. Pada bagian anterior terdapat sitostom yang berfungsi sebagai mulut. Di bagian posteriordi temukan sitopig (cytopyge) berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak di perlukan lagi. Pada seluruh tubuh terdapat bulu getar (silium) yang tersusun dalam baris longitudinal. Fungsi bulu getar adalah untuk bergerak dan mengambil makanan. Di sitoplasma terdapat 2 inti yaitu satu makronukleus besar yang berbentuk seperti ginjal dan satu mikronukleus kecil yang bulat. Selain inti juga ada 1-2 buah vakuol kontraktil dan banyak vakuol makanan. Bentuk vegetatif selain bentuk yang masih makan juga berfungsi untuk berkembangbiak dengan cara belah pasang transversal. Bentuk kista, berukuran kira-kira 60 mikron, lonjong dan berdinding. Dan hanya mempunyai makronukleus. Bentuk kista tidak untuk berkembangbiak fungsinya hanya untuk bertahan. Kista dalam tinja dapat hidup 1-2 hari pada suhu kamar. Parasit ini hidup dalam di selaput lendir usus besar terutama di daerah sekum, merupakan bentuk infektif. Bila tertelan terjadi eksistasi di usus halus, dari satu kista keluar satu bentuk vegetatif yang segera berkembangbiak membentuk koloni di selaput lendir usus besar. Bentuk kista dan bentuk vegetatif keluar bersama tinja hospes. Infeksi terjadi bila bentuk kista tertelan.

6. Patologi dan gejala klinis.
Penyakit yang di timbulkan hampir sama dengan penyakit yang di timbulkan oleh Entamoeba histolytica. Di selaput lendir usus besar, bentuk vegetatif membentuk abses-abses kecil yang kemudian pecah menjadi ulkus. Penyakit dapat berlangsung akut dengan ulkus yang merata pada selaput lendir usus besar. Pada kasus berat ulkus dapat menjadi gangren yang berakibat fatal. Penyakit dapat menjadi menahun dengan diare yang diselingi konstipasi,sakit perut,tidak nafsu makan,muntah dan kakeksia (cachexia).Infeksi ringan tanpa gejala. Balantidium coli kadang-kadang dapat menimbulkan infeksi ekstraintestinal, misalnya dapat menyebabkan peritonitis,uretriris.

7. Diagnosa.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bentuk vegetatif dalam tinja encer atau bentuk kista dalam tinja padat.

8. Pengobatan.
Dengan tetrasiklin 4 x 500 mgr/hari selama 10 hari, atau iodokuinol 3 x 650 mgr/hari. Obat pilihan adalah metronidazol 3x 750 mgr/hari.

9. Pencegahan.
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene pribadi khususnya kebersihan makanan dan minuman.

1 komentar:

  1. Youtube: YouTube Search: Videos, Articles, Vidoes, Videos - Videoodl
    Videos, Videos, Articles, Videos, Videos. youtube.com · youtube.com · youtube.com · youtube.com · free youtube to mp3 converter youtube.com · youtube.com · youtube.com · youtube.com · youtube.com · youtube.com · youtube.com

    BalasHapus